Hari ini saya teringat suatu kejadian yang begitu membekas di hati saya. boleh dikatakan sebuah pencerahan, datangnya bukan dari perkataan orang terkenal, atau motivator ternama, ya..datangnya dari seorang teman kuliah..kejadiannya sekitar tahun 2015, kami bertemu kembali setelah 11 tahun lebih tidak bertemu. Waktu itu saya sedang ada dinas di Jawa Tengah, dan kebetulan saya melewati daerah tempat tinggalnya, kami janjian disebuah pom bensin, hanya bertemu untuk berbicara sejenak, merajut silatuhrahim yang selama ini hanya terjalin melalui media sosial, tapi baru kali ini dapat bertemu langsung, ia datang bersama anaknya, waktunya sangat singkat, hanya kurang dari 10 menit, sebab saya harus buru buru melanjutkan perjalanan karena sudah ada janji kedinasan lain sebelumnya.
Begitu bertemu dengannya, dia kelihatan tidak banyak berubah, padahal 11 tahun berlalu, wajahnya selalu bersih, ceria, dan tutur katanya persis sangat sopan seperti dulu, saya merasa begitu bahagia bisa bertemu langsung kembali dengannya, kami adalah teman dekat semasa kuliah dulu, dia sangat banyak membantu dalam keseharian saya, apalagi dalam menjalani aktivitas perkuliahan dikampus. dia anak yang cerdas, lulusan tercepat di kelas kami waktu itu, ya...pertemuan itu lebih banyak bicara tentang keseharian dan keluarga kami masing masing, dia saat ini sangat berhasil dalam usahanya, dan yang lebih menakjubkan, ia punya lembaga pendidikan, luar biasa, itu adalah cita cita mulia, dan itu pernah kami diskusikan beberapa tahun lalu, dan ia mewujudkannya.
Saya bertanya padanya, apa yang menjadi sumber kekuatan utamanya dalam menjalani semua aktivitasnya itu, kalau dari ceritanya dan yang juga saya tahu dan ikuti selama ini, dia sangat sibuk, banyak pekerjaan dan rutinitas lainnya, padahal saya juga tahu, ini semua ia mulai dari nol, ia awalnya hanya tertawa kecil, ia bilang semuanya hanya dimulai dengan tekad...tapi saya tidak percaya...saya juga punya tekad yang luar biasa, ya,,saya juga bisa dibilang cukup berhasil dengan apa yang saya jalani sekarang...tapi ada satuhal yang sangat saya lihat berbeda darinya, pembawaannya saat ini, ia begitu tampak luar biasa, wajah yang penuh dengan kebahagian, saya kenal lama dengannya, dan saya yakin saya tidak salah dalam menilai, apalagi melihat cara dia berbicara dan memperlakukan anaknya yang masih kecil itu, anak keduanya dari tiga anak laki lakinya yang ia ajak bertemu dengan saya sangat menyentuh...
Ia lalu berujar pada saya, bahwa ia melakukan apapun dalam hidup hanya bemodal ketulusan dan mempertahankan kepercayaan dari siapapun yang mengenalnya. ketulusan itu menurutnya adalah perekat hati, apapun harus dimulai dengan ketulusan, bahkan berniatpun harus dengan ketulusan, apalagi telah melakukan sesuatu, terlebih untuk orang banyak. sambil bercanda ia juga berkata pada saya, saya jumpai kamu disini juga karena saya tulus, kalau sudah tulus, pasti semua akan berakhir iklas menerima apapun hasil dan takdir yang sudah digariskan.
Saya sangat menyayangkan, kami berjumpa diwaktu yang singkat, mendadak tanpa konfirmasi dari jauh hari, tiba-tiba staf saya bilang "pak kita harus lanjutkan perjalanan, sudah ditunggu", tapi pertemuan singkat itu sangat membekas di hati saya, dan Alhamdulillah saya beroleh pencerahan hati yang lua biasa, dan sampai hari ini, saya yakinkan, bahwa tekad yang saya miliki untuk menjali kehidupan saya lebih baik saya ikuti dengan ketulusan dan keikhlasan yang jauh lebih mendalam.
Terima kasih kawan.. semoga kebaikan senantiasa menyertai kita, orang orang yang kita kasihi dan mereka yang bersama kita dan bekorban untuk kita, siapapun dan apapun itu..Aamiin.
Andri Meiriki.
Ia lalu berujar pada saya, bahwa ia melakukan apapun dalam hidup hanya bemodal ketulusan dan mempertahankan kepercayaan dari siapapun yang mengenalnya. ketulusan itu menurutnya adalah perekat hati, apapun harus dimulai dengan ketulusan, bahkan berniatpun harus dengan ketulusan, apalagi telah melakukan sesuatu, terlebih untuk orang banyak. sambil bercanda ia juga berkata pada saya, saya jumpai kamu disini juga karena saya tulus, kalau sudah tulus, pasti semua akan berakhir iklas menerima apapun hasil dan takdir yang sudah digariskan.
Saya sangat menyayangkan, kami berjumpa diwaktu yang singkat, mendadak tanpa konfirmasi dari jauh hari, tiba-tiba staf saya bilang "pak kita harus lanjutkan perjalanan, sudah ditunggu", tapi pertemuan singkat itu sangat membekas di hati saya, dan Alhamdulillah saya beroleh pencerahan hati yang lua biasa, dan sampai hari ini, saya yakinkan, bahwa tekad yang saya miliki untuk menjali kehidupan saya lebih baik saya ikuti dengan ketulusan dan keikhlasan yang jauh lebih mendalam.
Terima kasih kawan.. semoga kebaikan senantiasa menyertai kita, orang orang yang kita kasihi dan mereka yang bersama kita dan bekorban untuk kita, siapapun dan apapun itu..Aamiin.
Andri Meiriki.